Minggu, 21 Oktober 2007

a POEm

Teruntuk,
Saudara-saudaraku,,para jiwa perindu surga & syahadah

Yakinlah,
Bahwa sesungguhnya bukan
Suatu hal yang sulit bagi Allah
Untuk menudahkan jalan kita,,
Tapi sesungguhnya ya ikhwah,
Allah ingin melihat kesungguhan kita
Tuk dapat ridho-Nya, tuk dapat jannah-Nya
Allah ingin melihat, seberapa layakkahkita disebut sebagai jundi-Nya,,
Seberapa layakkah kita, tuk dapat surga-Nya

Tetaplah berjuang di jalan-nya saudaraku,,
Ada`senyum & ridho Allah dalam tiap langkahmu kini,,
Tetaplah berjuang di jalan-Nya saudaraku
Hingga kenangan menjadi nyata,,
Atau shahid memuliakan kita



A poem by my friend.

Tranformasi

“Transformasi itu apa sih, akh?” tanyaku pada seorang mas’ul syuro. Dan ada orang yang giginya gemerentuk gemas “Aduuh, Ndari,,tolong ya,,ngomongnya jangan gitu”. Emang gimana terdengarnya? Pembaca, do u know the intonation?

Tidak ada pertanyaan yang bodoh. Dulu saya takut bertanya, takut dikira bloon. Tapi kata seorang mantan presiden K-KM, “Emang kenapa kalo dikira bloon?” iya. Trus napa?

Saya akan berbagi sedikit mengenai transformasi linear. Oh ReaLLy? Transformasi, dalam aljabar linear berati pemetaan, namun yang saya tangkap dari sebuah wacana, transformasi adalah perubahan, metamorfosis mungkin tepatnya.

Beberapa saat yang lalu saya mengirim sms kepada seorang teman yang memiliki pendapat yang cukup berbeda dengan saya berkenaan dengan interaksi dengan lawan jenis, aduh entah ya,,beliau bermasalah dengan bahasa yang saya gunakan. Bingung, harus gimana memangnya?

Jujur, saya sangat menyukai ayah saya, muslim yang flexibel, ayah yang juga sahabat anak-anaknya, bicara pada kami, putra-putrinya dengan bahasa kami.

Ya, sangat menyukai beliau, bahkan dalam hal mu’amalah.

”,,Dan apakah mereka akan mengikuti bapak-bapak mereka, walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala?” (Luqman 21)

Bukan,,bukan bersu’udzon pada ayah. Bukan begitu tentu maksudnya, namun, ketika kita mendapati sebuah pengetahuan, kenapa enggak siih, kita berubah ke arah yang lebih baik?

Salah satu fadhilah tadarus atau membaca Al-Qur’an adalah, orang tua kita akan didudukkan di sebuah dipan di akhirat nanti, mereka bertanya, ”Apa yang kami lakukan Ya Allah, sehingga kami berada di atas dipan ini?” dijawab ”Itu adalah akibat dari anakmu yang selalu membaca Qur’an”. Fadhilah=keuntungan. Kalo kita berbuat baik, toh orang di luar diri kita pun, insya Allah akan merasakan keuntungannya. Amin Ya Rabb.

Tentang transformasi,,

Do u know anything about jahiliyah?. Yang saya tahu, iyaitu ke-stupid-an. Seperti apakah? Selama ini, kita sering mendengar kebobrokan masyarakat Arab, seperti membunuh anak perempuan hidup-hidup, de el el sebelum datangnya Rasul. Namun tahukah Anda? Sesungguhnya peradaban Arab saat itu dapat dibilang cukup baik, masyarakat pun bukan pemalas-pemalas mereka cerdas, piawai me-create syair-syair. Singkatnya, kejahilan di daerah Arab pada masa tersebut, bukanlah karena ketidaktahuan, namun keangkuhan. Datangnya pengetahuan membuat masyarakatnya semakin mengingkari ayat-ayat Allah.


Sebuah judul di Saksikanlah bahwa Aku Seorang Muslim:

Sangat keliru mengidentifikasi jahiliah sebagai keterbelakangan. Dalam masyarakat terbelakang, mungkin kita akan menemukan jahiliah dalam bentuk yang mudah dikenali karena juga ’primitif’. Tetapi estafet jahiliah telah diterima dengan manis oleh generasi penerus.

Inilah dunia baru yang jahiliahnya tertata begitu tertata. Menjadi teori-teori ilmiah yang sulit dibantah. Menjadi istilah-istilah mewah yang diucapkan dengan gagah.

Berhala-berhala seakan berlomba untuk merubah wujudnya menjadi tampil lebih elegan di putaran zaman. Ada yang tak banyak merubah dirinya seperti penyembahan benda angkasa. Penyembahan bintang dan benda angkasa hanya memindah tempat ibadahnya ke halaman tabloid dan majalah. Ia berganti nama baru: zodiak dan horoskop.

Ada juga yang metamorfosisnya nyaris sempurna. Inilah berhala kupu-kupu. Dunia sedang menyaksikan da’wah agama paganis-konsumerisme melalui iklan di televisi. Dan setiap waktu berbondonglah penyambut seruan itu ke tempat-tempat ibadah elegan yang kini menjamur sampai pinggiran kota: Mal-mal megah.

Allah memberikan pasar sebagai tempat tinggal bagi Iblis. Anak turunannya telah membangunnya menjadi istana peribadatan yang megah. Disini bertahta berhala baru bernama Trend dan Mode. Mungkin ini metamorfosis sempurna menjadi Lataa dan ’Uzza.

Ini bukan soal pemenuhan kebutuhan, karena kini orientasi massa telah diubah dari need kepada want. Iklan mengajarkan bahwa wanita dihargai hanya sebatas kilau rambut, kemulusan wajah, dan putihnya kulit. Iklan telah mendidik kita untuk menstandarkan kebenaran pada penilaian manusia kebanyakkan tanpa nalar dan sikap kritis. Inilah varises yang menyerang pembuluh peradaban dan kemanusiaan. Bahkan disini, di dalam rumah kita, benda-benda telah menjadi rujukkan utama dalam menyikapi kehidupan. Ukuran mulia dan hina telah terjenjang dalam besaran materi.

(Seperti yang dituliskan Salim, dengan sedikit distorsi)

Hhh,,astagfirullah Ya Rabb. Saya pun masih seperti yang dituliskan Salim, sebelum saya baca bukunya. Ber-Oh-Oh! Dan malu pada what have i done.

Ivonny Riddley

Assalamu’alaykum warahamtullahi wabarakatuh!

Abdi pangestu, aur tum (basa India, artinya dan kamu)?

Hai teman-teman! Tau ciri khas saya? Plesetan dari sebuah lagu anak-anak,,
”,,,satu mulut saya,,tidak berenti ngomong!!”. Hehehe,,kalo kata Kahimku dan seorang mantan presiden K-KM ”Kamu tuh cerewet banget siih! Lugas, ceplas, ceplos,,ada pengantarnyalah,,”. Begitu bagun tidur, ayahku langsung menghampiriku ”Jadi gimana, Ndar?” hehehe,,kebiasaan, saya brenti ngomong kalo pas tidur aja, bangun tidur aja udah ada yang mau dikatakan lagi. I have so many story, i dunno! Segala hal dapat menjadi cerita yang mengundang tawa, hal kecil sekalipun!

”Teu rame euy, nteu aya Mba mah” kata adikku,,

Panggil saya Ai saja,,(panggil saya kartini saja?). I have so many nickname actually, they are Nde, Ai, Ndari, Dar, Eko, eN, Sun, Sun-sun, sok mangga –lah dipilih wae.

Do u have any idol? I do have. Anyone of u heard this name? Ivonny Riddley. Her book is launched “Dari Taliban Menuju Iman”. Bukunya bagus deh, agak menampar-nampar.

Ivonny adalah seorang wartawati Inggris ternama, yang sering bertugas ke daerah perang, seperti Palestina, Israel, Afghanistan, alhamdulillah beliau selalu selamat. Beliau memilki seorang anak, bernama Daisy. Tidak seperti ayah dan ibunya, yang muslim, Daisy memilki kepercayaan lain.

Tahu siapa ayah Diasy? Seorang pejuang PLO (Palestine Liberation Organization), namun Ivonny dan ayah Daisy tidak pernah menikah. Mereka hidup bersama beberapa tahun, kurang dari 6 tahun, lalu berpisah rumah.

Hidayah datang pada Ivonny saat ia tertangkap menyelundup ke Afghanistan, di penjara Taliban, selama 10 hari, menghisap rokok demi rokok, takut mati akibat kebaikan dari pelayanan penjara rezim paling kejam di mata Amerika.

Suatu hari seorang Ulama memasuki sel-nya, mengelus rambut Ivonny dalam diam sementara bulir-bulir hangat mengalir dari mata Ivonny. Dia rindu putri semata wayangnya.

Saat mendapati kenyataan hubungannya dan Daoud berbuah kehamilan, wanita karir seperti Ivonny langsung stress. Ia meminta putus hubungan selama beberapa waktu dengan Daoud dan Ivonny langsung menelepon dokter langganannya. ”Lebih baik mati daripada harus melahirkan bayi ini” ujarnya. Aborsi, satu-satunya jalan yang tergambar di benakknya.

Ada satu hal kurang saya pahami disini, kenapa dokternya berkata ”Ini kesempatan terakhir Anda dapat melahirkan Ivonny, usiamu kini 33 tahun”. Tetangga saya saja, usiannya 60 tahun dan melahirkan anaknya dengan selamat. Ada apa dengan wanita Inggris?

Namun kemudian, setelah b erjumpa dengan banyak wanita yang meliki kesibukan berlipat dengan rumah tangga yang parah, Ivonny termotivasi untuk,,”Persetan! Mungkin Aku bukan ibu terbaik,, namun aku akan melahirkan anak ini”. Alhamdulillah, thank u Allah.

Setelah keluar dari Taliban, Ivonny berkata ”Aku bersyukur karena Aku dipenjara di rezim paling kejam di dunia dan bukan di penjarakan di guantanamo”. Jauh dari kekejaman yang ia dapat, namun garis tegas, inilah Islam yang menegakkan kebenaran.

Sesuai janjinya pada ulama, ia mencari tahu tentang Islam, and soon be a mualaf. Kekuatan kata-kata yang membuat Ivonny menyegerakan diri menjadi muslim, telepon berdering “Selamat bergabung di persaudaraan terbesar di muka bumi” ucap seorang ulama, padanya. Ivonny menjawab “Jangan terburu-buru, saya sedang belajar, belum menjadi muslim”. ”Bagaimana jika esok, ketika Anda keluar rumah, terjadi hal buruk pada Anda sedang Anda belum masuk Islam?”. Akhirnya Ivonny pun tiada menunda-nunda lagi.

“Saya biasa memulai hari saya dengan daging babi, lalu bagaimana ketika saya sudah menjadi muslim sedang itu haram?namun saya dapati ketika sudah berhijrah, hal tersebut bukanlah sebuah masalah”. Tegasnya.

“Maka,,tiada yang dapat menghentikkan ketika hidayah itu datang,,”.

Lihatlah masa lalunya, apa yang akankah kita gunjingkan? TIDAK! Bukan itu yang saya lihat. Dalam dua tahun, ia menyerang balik Tony Blair, dan menuliskan sebuah kolom di New York News yang mengkritisi Bush dengan Lugas.

Kini, dalam pidatonya yang saya baca, Ivonny berkata ”Kitalah yang wajib mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa kita tidak boleh takut, kecuali hanya pada Allah saja”.

Andai saya berkesempatan bertemu dengannya. Mungkin ketika saya sudah menjadi Dubes atau Pemimpin bangsa ini, saya akan banyak berdiskusi dengan beliau.




Raihlah bintang setinggi langit, walau harus berdiri di atas sebatang pohon kaktus

Jangan Lupakan sebuah kenangan yang berarti

19 oktober 2007
---------------------

Jangan Lupakan sebuah kenangan yang berarti, karena orang yang sudah meniggal hanya dapat hidup dalam kenangan seseorang (Taken from detective Conan).

Saya merinding begitu saja, ketika seorang teteh menyinggung tentang tanggal 23 Ramadhan. Sudah berlalu, namun kesan yang tertinggal mampu menyulut spirit banyak tunas bangsa.

ITB berduka, begitulah, tiga tahun lalu. Kematian seorang aktivis yang melahirkan aktivis-aktivis baru dengan percepatan yang dasyat. Saat ini, sosok seperti almarhum, dimana ya?

Ya. Terkadang pahit, sesak, pilu, mengenang sesuatu, namun itulah,, there is sumthin good that we could learn from such a memory.

Saat itu saya sedang menghadiri acara PELITA, agenda kemuslimahan KM3. Kaki ini berlari-lari menuju study hall selepas dari comlabs, an invitation sms-nya berbunyi “Ma,,Pa,,aku pulang”.

Bergidik. Atau tepatnya hati ini bergetar, hanya dengan kalimat tersebut. Aku ingin membawa oleh-oleh saat pulang, sekalipun tiap hari juga pulang. At least a new colour.

Saya dan sahabat saya, saat mengerjakan pe-er Teori Peluang kemarin merefresh lagi hari itu. ”Untung kita dateng ya, Ndar. Ke acara PELITA. Saya baru tahu banyak what beyond a parents dari ta’lim itu”. Saya mengangguk-angguk. Efeknya luar biasa.

That what we call hidayah, saat Allah memudahkan kita menerima segala kebenaran.

Saya adalah seorang pembangkang, pemberontak, keras kepala. Ketika saya menginginkan sesuatu, jika pun salah, akan saya lakukan. Astagfirullahaladzim! Namun saya selalu beralasan saya tidak pernah menginginkan memiliki pribadi seperti itu, saya terbentuk atas tekanan-tekanan yang saya alami sedari kecil.

Sangat iri, kepada teman-teman yang memiliki kisah yang romantis dengan orang tua mereka. Karena kisahku merupakan puzzle-puzzle luka,,,

”Ketika kita kembali ke rumah,,kita memiliki dua pilihan. Mau melayani atau bermanja-manja yang menyusahkan pada orang tua kita? Misal mau menyuguhkan senyum termanis atau begitu di depan pintu, teriak ’Ma, Aku CAPE!’ dan membanting setumpuk cucian yang dibawa ke kampung halaman?” tanya tetehnya.

”Tidak sulit, ya? Bersedekah pada orang yang telah susah payah mengasuh kita selama ini. Bulan Ramadhan niih! Pasti pahalanya juga dilipatgandakan. Dari hal-hal yang kecil saja. Ketika dibukakan pintu tumah, hadirkan senyum terindah, jangan lupa, pita-in mulutnya,,” tetehnya berkelakar, kami, pendengar, tertawa,,”Pijitin mamah atau papah, sekali-kali ateuh. Atau bisa juga, kasih bros buat mamah. Untuk yang dipesenin, sok mangga tunaikan. Belikan oleh-oleh buat orang tua kita dari Bandung”.
”Almarhum Sigit El’2001 juga adalah seseorang yang sangat berbakti pada orang tuanya. Anak laki-laki namun paling ditunggu. Kalo pulang, kata ibunya, beliau yang suka mengantar ibunya ke pasar, mijitin. Sampai ketika beliau meninggal, tertabrak truk, dibawa ke rumah sakit, ia koma. Ketika akhirnya ibunya tiba, ia hanya mengucap satu kata ’ALLAH’ lalu jiwanya, mungkin segera disambut bidadari surga. Seolah ia hanya menunggu ibunya saja.”

Berapa orangkah yang tiba-tiba bulu kuduknya berdiri kemudian membatu?
Hati siapakah yang tak tergerak akan kisah ini?

”Bayangkan, bila lebaran kali ini adalah lebaran terakhir kita dengan orang tua, seorang sahabat pada zaman Nabi yang menggendong ibunya ketika renta dan pergi haji dengan menggendong ibunya selama 40 hari itu pun baru seujung kuku. Adakah yang sudah kita beri?”

Biarkan! Biarkan pertanyaan itu menggantung seperti itu, agar aku lebih dapat menyelami maknanya. Dimana kuletkkan Allah selama ini?di sudut-sudut waktu? Dimana kisah ’mereka’ kutahtakan? Di banyak tuntutan,,

”Nah, sahabat,, apa pun jenis orang tua kita, takdir mah nggak usah di apa-apakan, tinggal diterima. Sekarang pe-er untuk teman-teman semua. Pulanglah dan ucapkan dua hal. Maaf dan Terimakasih pada orang tua kita. Silakan cicipi kedua hal tersebut dengan khusyu”.




Berhati lembut tidaklah susah. Bisa dimulai dari berusaha untuk menjadi pemaaf dan melupakan kesalahan orang lain

Erotis-Romantis

Surat Ar-Ruum:21

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian dari anfus (jiwa-jiwa) kalian sendiri, azwaaj (pasangan hidup), supaya kalian ber-sakinah kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kalian mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.

Wa ja’ala bainakum mawaddatan. Tahukah kau artinya? Apakah mawaddah itu?

Masih merujuk pada an inspiring book, Saksikanlah bahwa Aku Seorang Muslim, Salim A. Fillah menuturkan,,

Apa itu mawaddah? Wah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris memang kekurangan kosakata untuk cinta. Hanya cinta dan love. Padahal dalam bahasa Arab ada empat belas.

Nah, saya membandingkan pemaknaan Ibnul Qayyim Al Jauziyah terhadap mawaddah dalam buku Raudhatul Muhibbin dengan salah satu jenis cinta yang disebut Erich Fromm dalam The Art of Loving sebagai cinta yang erotis-romatis.

Jadi, mawaddah adalah cinta yang erotis-romantis.

Bentuknya bisa ekspresi yang paling bathin sampai paling zhahir, dari yang sifatnya emosional hingga seksual. Inilah mawaddah.

A question comes,,”Mengapa banyak pernikahan yang error?”

Biasanya karena plot-nya kacau. Pernikahan tidak dimulai dengan kesejiwaan, tapi justru dengan mawaddah. Sebelum menikah mereka sudah menikmati cinta yang erotis-romantis. Entah apa namanya. Pacaran. TTM. HTS. Semuannya adalah mawaddah. Tanpa sakinah, apalagi rahmah.

Perhatian, kado, bunga, cokelat, kedekatan, khalwat, bersentuhan, pandangan. Itu semua mawaddah. Bahkan sms berisi nasehat ”Bertaqwallah kepada Allah”, missedcall tahajud, hadiah buku&kaset nasyid berjudul Jagalah Hati, dan seterusnya, itu juga mawaddah. Bentukknya saja yang berbeda. Yang satu bunga dan cokelat valentine. Yang lain buku dan kaset da’wah. Tetapi sensasi yang dirasakan oleh pemberi dan penerima sebenarnya sama: mawaddah.

Silakan pasang ECG (Electro cardiograph) di jantung dan EEG (Electro Encephalograph) di otak. Sinyal yang dihasilkan persis. It could be the same sensation!

Nah, hati-hati dengan mawaddah. Biasannya meski engkau aktivis da’wah, memulai kesejiwaan, coba-coba mencicipi mawaddah sebelum dihalalkan akan mengaburkan kesejiwaan itu dan membuat segalanya berantakan.

Celakalah mereka yang menikmati mawaddah sebelum waktunya!

Katakan, ”Aamiin..!”.



Oh GOD! Oh GOD! My eyes are blind! I cannot see, am I still me?

Truly I am, maybe I was blind these passing days. “Dan jangan keraskan hatimu untuk menerima kebenaran” begitu shout-out seorang teman.

Thanks GOD to let me read this kind of book. Oh mere RaBBa, tera shukriya.
Allah ka shukar Alhamdulillah!!

Ibu yang Ustadzah

“Dulunya aku sebatang kayu, kemudian menjadi umpan perapian. Tapi kemudian aku diselamatkan oleh kesabaran dan kebaikan, seperti halnya aku disesatkan oleh kekerasan. Kebaikan itu berkata kepadaku dengan tenang setelah aku tertangkap karena mencuri hartanya yang paling berharga, “Kawanku, sebelum Anda pergi, tempat lilin ini adalah milik Anda, ambilah..! Jean Valjean, Saudaraku, Anda tidak lagi menjadi milik kejahatan, melainkan menjadi milik kebaikan. Jiwamulah yang kubeli untukmu dengan perak itu. Aku mencabutnya dari pikiran gelap dan dari semangat membalas dendam, lalu kuserahkan pada Tuhan.”

Apa siiH artinya?


Lookin at my watch, waiting for some friends, “Where are they anyway?”. Its already the time to come in to the class. Somebody take a seat beside me (menyisakan satu bangku kosong).

I was just about to go when he asked “Sundari, cita-cita kamu apa?”.
“Jadi penyanyi!” jawabku angkuh.

And I was about to go again, feel uncomfortable beside him, again, he said “Nggak apa-apa sih, cita-citamu jadi penyanyi, tapi ingat kamu itu seorang perempuan. Kamu adalah calon ibu, maka jadilah ibu yang ustadzah”.

Aku melongo, lama.

Dengan segala atribut kesombongan anak kelas 2 SMA yang kukenakan, orang yang baru saja bertanya dalam potongan kisah tersebut adalah mahasiswa FK UNPAD yang hampir saya labrak minggu lalu, karena ia telah berani-beranu mengingatkan seorang guru les bahasa Inggris “Anda harus banyak-banyak mengingat Tuhan..”. Sok suci banget sih!

Saya beserta jajaran ‘genk’ saya saat itu, nggak dia banget deh! Amit-amit yang namanya dekat dengan dia, makanya saya juga males waktu tiba-tiba ia mengajak saya bicara.

Namun hari itu, ia merubah pandangan saya terhadap beliau. Kata-katanya memberi kesadaran baru yang belum pernah terpikir oleh saya.

”Ibu yang ustadzah”,,sebuah cita-cita yang terdengar agung saat pertama kali saya mencenungkannya. Mulia, bersahaja. Pertama kalinya dalam hidup, saya memiliki impian.

Saya belum sempat mengucapkan terimakasih pada beliau, sesudah hari itu saya sibuk dan lambat menyelami makna. Saya tidak meneruskan les setelah gagal naik ke tingkat selanjutnya. Hehehe.

Sabtu, 20 Oktober 2007

What about us?

“Sebenernya, aku sangat menikmati saat-saat ini, Ai. Saat Ai dan Aku tidak berada dalam satu amanah. Karena, biasanya jika dua orang yang bersahabat berkumpul di satu amanah, akan ada perselisihan di antara mereka, dan saya tidak mau hal itu terjadi pada kita”.

Ya, it may happened. I was having the worry with you. Lekin me kya karo?the choice is came up! I cant hide, its my destiny. A job is callin, im came into you,,,

“Udah dapet jarkom, Ai?besok ada`rapat. Atau jarkomnya terputus ya?ya udah dari aku aja. Dateng ya,,”.
And I said, if u not really expect me, why don’t u kick me off?im gonna be fine,,this sentence is related to the mas’ul, not you.

Am I too cycinal?no! im just kinda cynical.

Im praying to GOD that our relation is just gonna be OK. And nothing bad harm us.

“Selama ini kita baik-baik saja, kan?”I questioned my heart with worry. I cant say it to you. Do we?

And the time bring us to yesterday tragedy. I was cant for asking such an apologize to u directly, im sorry. I was shy enough. I’m afraid to break the relation by un-tsiqoh thing and fighting in words.

I was knowing nothing. I don’t even think I make mistake. I cant take the bigger risk! It just did like that, I didn’t mean to. Never I mean to,,
It was you, not me. I know its not easy but we can start it from the beginning again.

I was remember ur words, and im afraid more to lose you. Ya, the words that u say to me is still fresh enough in my mind, as I wrote down on top.

Never I be that strong as it seems all this passing time,,
I don’t want to break our friendship.

Now,,
What about us?

Jatuh cinta

He was falling in love,,

Who?

Him,,

Who?

My dad,,

He was falling in love to an Al-Qur’an yesterday,,

My dad, my borther and I went to a book store in the area of jalan suci. The book store is take a place beside HERO department store.

I didn’t see its name, but it say “Cabang Palasari”. By its trademark, I think the price gonna be just the same that sells in Palasari.

My father and my brother came to the store first, I remain in front of its door to take some pics of clouds that explicitly describe in sky,,so,,beautiful.

When I entered the store. Wow! I wa welcomed by a book of Ahmadinejad, im checked the price, it cost about Rp.62.000,00. O Ow, it is the good one, but is that kinda expensive? I think so,,

Im lookin at my back side, I found “Secret of happiness” and some novels and a book “The 7 bad habbits”. And I decided to buy that two books.

My dad was next to me, he look at a Qur’an. Its covered in a soft red colour, so girly I think. A little bit coloured up in pink. Its cute and so me. But my father likes it.
The Qur’an size is just not as ordinary we see. Its “enough” as my dad say. Not too small that my hypremiop father eyes cant catch whats on it and not oo big that heavy to bring. It has its own “terjemahan” in every page.

The company itself, as it written down in the cover is “Syaamil teen”. I think it’s a new Qur’an product that syaamil try to promote. In branh of other kind of Qur’an. That type is the one and only. No others, even in colour.

My dad went out somewhere else. Since I just watching him all that talks, I reach the Qur’an by my arms now,,

As I always do. Check the price. I never think that a cute Qur’an gonna reach that price!
It cost about Rp. 95.000,00. I was hoping that there is sumthin wrong in my eyes, I look inside of it, and back to the back of the Qur’an. The number that consist in the label isn’t change. I try to count the “zero” number. What more can I say. What an expensive.

Is he kidding?or has he gone mad? No, he doesn’t. Have no other choice in his mind, maybe, I didn’t ask for sme other reasons,,My dad took that book easily.

“Dad, it cost 95.000!” I said. He was just look at me and go to casier. I didn’t wait for along time to run to catch him with my two books plus a book “Misteri Muslimah” that cost Rp.62.000,00. Its expensive, yeah. I think so that I make my dad disappointed by my choice but he cant avoid me. I already place those 3 books in my hand and put it down on the casier table. If he able to buy a holy Qur’an which cost that much, he must able to pay my willingly read books. And he did, unpleasantly but ikhlas. (Haha,,how can he?).

And just after yesterday, he always bring the Qur’an and read it everytime he finish Shubuh prayer, in the morning after he wake up from 2nd time sleep. After magrib and ishya. Oh GOD! That’s why a person ask me “Kenapa kau tidak mencoba meneladani ayahmu?”. OK.

Kamis, 18 Oktober 2007

HaPpiNesS is a JoURnEY OR a cHoiCE?

Sabtu, 26 Juli 2003


Buat apa hidup kalo nggak bisa ketawa

Remember to be kind
Remember to be loving
Remember to feel all your feelings and to take care of urself
But most of all,
Remember to be HAPPY!!!



Friday, October 19, 2007
5.49

The art of being happy lies in the power of extracting happiness from common things.

Sahabatku yang belum juga jenuh dengan tangisku sering berkata “HapPinesS is a JouRnEY, Ai,,”. Namun tadi malam ketika saya membuka diary masa SMA, tertulis,,HaPpinesS is a cHoiCE. Whether we want to be happy or not it’s a choice! Jadi mana yang benar?

Saya merenungkan jawaban teman saya, cewe dan dia merokok, ketika saya tanya “Don’t u know what people say?” beliau jawab “Wae aH! Ngapain gua dengerin kata orang kalo gua ga ngejalanin hidup dengan hepi”. Hm,,hm,,ya sebuah pilihan.

Begitu pentingkah perasaan bahagia?
Hidup yang sepi sampai sebuah message masuk ke inbox saya “Apa yang paling membuat teteh bahagia?” tanya seorang anak 2006. Wah,,wah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. Ya, kebahagiaan memang menjadi salah satu penunjang kualitas keberjalanan keseharian kita dalam hidup. Dalam sebuah buku dikatakan, kita nggak bisa membuat orang lain hepi kalo kitanya sedih.

Seringkali ketika awal-awal adik kecil saya lahir, usiannya baru 4 tahun sekarang, saya memakai topeng, karena saya pikir dia belum paham. Biasa, anak muda, suka cari-cari masalah! Hati saya sedih tapi diminta ngasuh adik, saya berkelakar padanya, namun tertangkapkah olehnya, kesenduan yang saya sembunyikan? Karena ianya pun tidak menikmati kebersamaan dengan saya. Mukannya ikut murung. Iyakah?

Beberapa waktu lalu, seorang teman mengeluh ”Duh,,saya cape,,saya punya dua amanah sekarang. Pengen melepas yang satu,,”. Saya langsung kaget, jika ia lelah dengan dua amanah, what about me? Amanah saya saat itu ada 4. Namun saya sadari, kapasitas seseorang berbeda-beda.

Adalagi sahabat yang stress, padahal setahu saya, ia adalah seseorang yang memiliki manajemen emosi yang baik.

”Stress is normal, and the point is that how to manage it. Jangan mengeluh, namun jalani dengan happy” this what the other say when i asked about a stress thing.

Ya, jalani semuanya dengan penuh kebahagiaan. Maka kamu pun akan enjoy your life. Mulai menghargai hal-hal kecil dalam hidup, berbenah diri, beraktivitas dimana kamu senang melakukannya hingga tetesan peluh itu membuahkan bahagia.
Energi yang kamu pancarkan akan tertangkap oleh orang-orang di sekitar kamu. When u r positive people gonna be positive too, tapi kalo kamu auranya negative mulu, ya siap-siap aja teman-teman bakal ngacir.

Here are,,
7 cara membahagiakan orang lain:

Memuji orang lain . Bagi-bagi hadiah . Cerita lucu . Help others . Tulis note/e-mail seperti ”Jika senyum-mu adalah sedekah terindah, maka senyumulah yang paling kutunggu” . Stand up for someone . Memeluk teman.

Point yang terakhir tuh, ngena banget di saya, saya punya sahabat, kita beda kampus, kalo bertemu, ia akan memeluk saya berkali-kali, she says “Seseorang itu membutuhkan 40 pelukan sehari untuk merasa bahagia”. Subhanallah,,,
Then,,happiness is a journey. A journey to appreciate life more.

Seperti kata sahabat-ku semasa SMA,,

”Remember to be kind
Remember to be loving
Remember to feel all your feelings and to take care of urself
But most of all,
Remember to be HAPPY!!!”




Don’t make yourself little by your prespective, be like an eagle, fly over the sky.

Bangga jadi Cewe Indonesia

Assalamu’alaykum.
Menatap langit-langit figura, inikah yang disebut blog? Sok ateuh mangga aja mau mengkritisi mah,,
------------------------------------------------------------------------------------------------
Wawasan kebangsaan.
Di sebuah lingkar wacana,,

”Kenapa sih, kita harus cinta Indonesia?
Pernah ada yang bertanya-tanya, nggak? Kenapa sih, kita lahir di Indonesia? Kenapa kita nggak lahir di Amrik aja atau di Eropa? kenapa mesti di negara yang miskin, banyak hutang, penuh korupsi, pendidikan nomor sekian, krisis moneter, buta huruf, busung lapar?

-Kenapa Aku terlahir sebagai bangsa Indonesia?-

Karena mungkin kitalah orang-orang yang beruntung yang dipilih Tuhan untuk memperbaiki bangsa ini.

Ya. Sudah saatnya, kawan, kita berpikir optimis mengenai bangsa ini. Nggak semua orang loh,,punya kesempatan untuk memajukkan bangsa ini. Dan salah satu the lucky person-nya adalah kita,,
Ayo!! Tunggu apa lagi??

Di kesempatan lain,,
”Silakan keluarkan kertas selembar dan tuliskan, apa minat kalian dan kontribusi apa yang kalian kasih ke negara ini dari bidang yang kalian minati dalam sebuah paragraf” ucap akang mentor.

”Ya, Sundari, bacakan paragrafmu” pintanya.
”Ga ada, Kang, saya nggak bikin paragraf. Minat saya bahasa dan it just becoz i like it. Nggak ada hubungannya dengan kontribusi” jawabku tak acuh.
“Nah, jadi orang JANGAN KAYAK Sundari!!” ucap si Akang. Sungguh teganya dirimu, Kang! =P

Saat itu, adalah pertama kalinya saya sadar. Seringkali, saya membaca ”Khairunnas Anfauhumlinnas” dan i didnt get the meaning. Berat kayaknya, namun saat lingkar wacana tersebut, saya baru paham. OH! OH! OH! Otakku mulai menangkap maknanya,,

It say,,”Whats ur interest? Please do anything good for urself and others by ur potency!”
Melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan segala sesuatu di luar diri kita dengan potensi yang kita miliki. I get it now!!!!

Tiba-tiba saya terbangun dari angan-angan panjang selama ini,,teteh mentorku juga pernah sms “Merenunglah! Ketahui potensimu and u’ll know betapa banyak yang dapat kita buat untuk Islam dengan potensi tersebut.

Apakah potensi itu? Saya juga belum pasti siih. Kalo ditanya interest, ya so pastilah,,photography,,singing,,designing,,bahasa,,sejarah,,nulis,,ngomong pake english,,reading,,bikin puisi,,gambar,,i have so many!!

“I know that u have so many talent. But it doesn’t mean u have to show off! Its like u always wanna be on the spot”. Ungkap seseorang padaku.

Teman-teman,,maafkan aku ya. Diri yang lemah ini belum memiliki manajemen diri yang baik. Semoga ke depannya saya lebih baik. Amin. Dimaafin ga nih?

Setelah terbangun, apa yang saya lakukan? I try to work it out. Ga bisa semuanya ditekuni siih, jadinya akan kurang maksimal. Paling nulis,,seperti ini, asik ya? Ada media, saya memadukan semuanya, ketika menulis, ada selipan puisi, juga sejarah dan pengemasan bahasanya pun berbeda-beda. Memadukan antara photography dan design.. trus Nasyid.. Ya, betapa banyak yang bisa aku kembangkan untuk kebaikan diri dan ummat ke depannya,,Insya Allah. Amin.

Ngomong-ngomong tentang ummat. Suatu hari, saya chating dengan seorang akhi, ia berkata “Untuk Tuhan, Bangsa dan Ummat”.
Ummat? siapakah yang selama ini disebut ummat? Saya jadi berpikir, bukankah kita terlahir di negara ini, maka menurut saya ummat tuh ya bangsa ini, bangsa Indonesia. Bukan siapa dimana, namun lingkup kita hidup, Indonesia. Tentu saja kata ummat ini global, muslim di seantero jagad, bangsa ini salah satunya. Indonesia yang kucinta.
Dan stimulan itu pula yang membuat saya merenung, lagi, as for me, mahasiswa adalah sebenar-benar khalifah. Makna mahasiswa yang deeper iyaitu! Pengemban amanah! Energi, idealisme! Ya, mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa. Bangsa ini!
Wallahu’alam bishowab.

Tergelitik dengan kata-kata Salim A. Fillah dalam bukunya Agar Bidadari Cemburu Padamu, beliau menulis ”,,Meski pakai jilbab bercorak batik,,tetap syar’i, kan?”.

Mungkin di tanah Sunda ini, jarang ya yang pakai,,jilbab bercorak batik. Batik jawa pula. Namun ketika saya pulang ke kampung ibu, hehe coz my hometown is Bandung still, banyak kerudung yang dikenakan wanita-wanitanya, bercorak batik. Dan tentunya pakaian lebarannya pun bernuansa tradisional, samping atau lebih biasa disebut jarik.

Apakah saya pencilan? Saya hanya berusaha menghargai dan mencintai bangsa ini. Entah jatuh cinta, moga bukan lagi perasaan sesaat, namun saya menyukai pakaian tradisional, yang menutup aurat tentunya. Jarik,,ya saya tertarik. Batik,,yang konon hak jualnya sudah diambil malaysia, saya suka mengenakan. Saya membaca di sebuah majalah, bahwa dalam sebuah pameran batik, yang diikuti oleh Indonesia, Malaysia dan Singapura, Indonesia masih memiliki khas tersendiri dan masih dimintai. Jadi kita tidak benar-benar mati dalam karya dan cipta.
Ya sederhana, namun saya pikir tidak salah ketika bangga dengan orisinalitas bangsa yang syar’i, seperti dituturkan Salim. Bangga jadi cewe Indonesia? Why not? Ya tentunya bertanggung jawab dan berkontribusi.

Waktu mudik, saya sempatkan ke pasar, ya sengaja pengin mbeli jarik jawa. Saya berkeliling, dan memilih-milih, ada satu yang pas dengan keinginan hati. Tau harganya? Jarik sebagus itu (menurut ibu dan saya,ratingnya bagus, namun kata papih itu bagus sekali) it cost Rp.30.000,00. Subhanallah! ”Harusnya beli tiga!” kata papih. Ya,,kan juga nggak ingin jadi konsumtif,,

”Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu sangat ingkar kepada Rabbnya ” (Al Israa’ 27)


Bangsa kita makin terpuruk,,
kepada siapa lagi kita gantungkan harapan bangsa,
jika bukan pada diri kita sendiri


Ya. Ya dan Ya.

Marilah, wahai sahabat! Marilah optimis. Kita sudah dipilih dan Allah tidak pernah salah memberi amanah! 2020, begitu yang saya dapat di ESQ, 2020 akan dicapai Indonesia Emas. Mari kita tumbuhkan jiwa-jiwa pembaharu, semangat memperbaiki, bahu-membahu. Serukan optimisme, karena keyakinan mampu memindahkan sebuah gunung. Ketika Tuhan bersama kita, apa yang tidak bisa? Ayo kawan! Kita, Ya! Kita yang berkesempatan membangun hari esok yang lebih baik di bumi pertiwi ini. Insya Allah! Amin Ya Roobal ’Alamiin.
Dimana pun kau melihat kegelapan, di sanalah cahaya bersinar lebih terang lagi.




Dimana pun kau melihat kegelapan, di sanalah cahaya bersinar lebih terang lagi.

Rabu, 17 Oktober 2007

MeRa Na'am,,

Bismillah,,
Here is my writing goes,,

Assalamu’alaykum Warahmatullah,,
Hi brother and sister,,kaifa haluki?kaifa imanuki? (bagaimana kabarmu dan imanmu?)
Keadaanku jauh dari baik,,excellent physically,, but my iman,,I should question my heart personally,, =D
Kenal saya ga? Engga? Duh,,ga gaul lo..! hehehe,,

Mera na’am Sundari hai (namaku Sundari). Sundari Eko Wati lengkapnya. What should i say about myself?
Since I interested in bahasa, history and Hinduism, I would like to tell u more about myself by my intereset. They are, what I wrote down above is just several from all my interest. I have so many!

Chalo!! Kalo aku kenalan dengan orang-orang India mereka pasti teriak,,yg muslim lebih kenceng daripada yang Hinduism. “Sundari?? Ur name Sundari??!”

There are 2 reasons,,(bagiku arti sebuah kata adalah penting to make me get the meaning deeper).
Sundari Eko Wati adalah nama yang diberikan untuk seorang perempuan Hindu. Its a hindu girl name esspecially in India. Kenapa orang-orang India kaget? Sundari Eko Wati adalah bahasa India, sanskrete sebenarnya. In both sankrete and Hindi, Sundari means beautiful, Eko means One and Wati means Lady. So,Sundari Eko Wati means One Beautiful Lady.

Ada yg nyeletuk “Ko orang tuanya bisa salah kasih nama, ya?”. PENGUMUMAN!! Its not my parents who gimme this name. Now, SMILE UP!

Sodar-sodaraku seantero jawa,,! (UupzZ!). nTeu kETanG,,sok sasaha wae lah,,Ya YOU!! ALL OF YOU!! Wherever u are!

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya? Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan di atas penglihatannya..” (Al-Jatsiyah 23)

Who? Who are they?

Saya ingin sekali berteriak dengan Anda semua, ”Dasar penyelundup paganisme najis!!! Dasar budak Fir’aun!!! ”. Tapi jangan-jangan, kita ada kemiripan meski sedikit? Na’udzubillaahi min dzalik..(Salim A. FiLLah Book oF Saksikanlah bahwa AKU SEORANG MUSLIM).
=)

Im talkin about myself..

Any one of u like to read`or knowing sejarah? Mau cerita, boleh ya?
About Hinduism.,, Did I have any rights? Everybody have,,

Hinduism is jez da`same with Islam in concept of kitab. They divided into two. Kalo di Islam mah Qur’an dan Hadist, maka dalam Hinduism ada`Weda (pure firman Tuhan) dan kitab-kitab yang ditulis manusia untuk mengatur tata cara hidup manusia lebih detail.

Weda sendiri terbagi menjadi 4. SamaVEd, YajurVed, AtharvaVed,RigVed dan saya lupa each of them mbahas apa aja,, untuk non-firman Tuhan saya hanya tau beberapa, yaitu Puranas,,Upanishard, Sweta Sutara Upanishard, Mahabarata, Bhagavad Gita. Masing-masing kitab agama Hindu tuh interesting lowh!! Tapi kata teman-temanku,, Weda tuh susah dibaca,,sanskrete text uy! ”Its so difficult, i’ve learned sanskrete for 3 years, still i didnt get it” kata Neha, temanku, anak NTU. Adapun Bhagavad Gita yang diterjemahkan ke English, namun orang-orang India tetap kesulitan karena ga smua org able to understand English, jadi kumaha ateuh?

“Not like muslim, we not read our kitab daily!” kata Udit, anak Teknik Elektro masih NTU juga. So? Im talking about Hinduism in India. Kalo yg di Indonesia itu, udah kecampur-campur sama animisme dan dinamisme. Ya sekalian, tertarik dengan Hindu, sanskrete dan India. Hehehe,,

Ada sebuah ayat dalam kitab agama hindu yg slalu sy ingat tapi, lupa uy! Di sweta sutara upanishard atau Weda. Ayatnya begini “Bhagvan Ek hai, nahi hai, nahi hai, zara bhi nahi hai “ artinya “Tuhan hanya satu, tidak ada Tuhan yg lain, Tidak ada`Tuhan Kedua dan Tiada yg setara dengannya” dan ayat ini membuat saya ingat dengan surat Al-ikhlas,,

Lalu disebutkan juga dan sy lupa lagi, mungkin di puranas atau bhagavad gita. Gini “Akan datang seorang penyelamat dunia, ia adalah pangeran berkuda putih, namanya Narasangsa, ibunya bernama Summati dan ayahnya adalah Visnuyash. Narasanga akan datang dari daerah yg dihuni oleh 60 kepala suku. Ciri pengikut Nasangsa adalah rambut laki-lakinya tidak diikat, mereka mendengarkan firman Tuhan dan tidak memakan daging babi”. Ini salah satu kisah tentang Narasanga, well, ga mau banyak omong siih,,

Sedikit penjelasan. Dalam sanskrete Narasangsa berarti yang terpuji, dan dalam bahasa Arab, Muhammad berarti yang terpuji. Dalam basa sanskrete Summati artinya setia, and in Arabic, Aminah means setia. Visnuyash tentu saja Abdi Visnu (Hindu GOD) dan Abdullah berarti hamba Allah.

Im just thinkin of this,,isnt it interesting?

Ada yang suka Kartini? Atau tau buku-bukunya?saya baru saja tertarik. Beli dimana ya tulisan2 inspiring beliau?karena ternyata kecerdasan beliau dibekukan sebagai mitos belaka, padahal semua mimpinya begitu intelek dan saya ingin meneruskan perjuangan pemikiran beliau. Saya suka Kartini, Sebut Aku Kartini saja, begitulah, hidup yg singkat sarat makna, sama ya kisah beliau dengan Fathima Az-Zahra,putri Rasulullah, menikah dan mati muda. Subhanallah.
--------------------------------------------------------------------------*
A POEM


Semua orang dalam ucap, tulisan,,
Berusaha membantu kita keluar
Dari cinta yang tidak pada tempatnya
,,Lekat Dengan Derita,,
Kenyataannya, Cinta itu indah!
Cinta adalah segala sesuatu yang membuat kita ada
Namun
Jangan lupa,,
Segala yang kita cinta akan musnah, mati
Tiada yang mampu menolong kita
tuk keluar dari kebodohan itu,,
Selain diri kita,,


(Ini kutulis saat SMA kelas 3)
Hari-hari yang berat ketika seseorang meninggalkanku begitu saja,,hari-hari yang memilukan dimana aku sangat berharap padanya dan ia pergi. Ia yang semua orang berkata ”Dewasa banget!”,,ah! Aku rindu pada manjanya,,,,,,,

Kemudian ayahku berkata ”Kau tidak akan menyukai dia selamanya”.

DOR!! Hihihi,,masa SMA yang kutahu hanya sepetak sekolahku, bersanding dengan megahnya kejeniusan anak-anak TIGA Bandung. Entah mereka siapa,,namun di bayak celah kulihat perempuan-perempuan dengan dan jilbab yang,,kok kayak taplak? Hahaha!

Aku sedang duduk setelah solat, memegang mushaf, tilawah suaraku tak mengusik. Di masjid Al-Furqon. Seseorang tercenung memandangiku,,”Sundari tilawah?” pertanyaan yang ganjil menurutku. ”Iya, kenapa?” nadaku agak tinggi. ”Ooh, ga papa, lanjutin aja. Bagus. Bagus. Istiqomah ya..!” jawabnya agak kikuk. ”Naon siih? Biasa aja deh!” batinku. Cewe anak SMA tersebut kerudungnya duuh,,

Akhwat itu mengirimiku bunga beberapa saat lalu, di hari fitri,,apa itu istiqomah, aduh entah ya,,saat itu,,seorang ATPS (Akhwat Tangguh Perkasa serta Soleha). What an inspiring women,,i miss her already. Jadi ingat saat-saat pertama hijrah. Pengen ketawa deh,,lagi, aku solat di Al-Furqon dan ketika melipat ruku, seorang sahabt yang seing mencubitiku waktu SD menatapku lama. “Ndari?? Pake krudung??” tanyan dengan harap-harap cemas. “Ya..” kujawab santai. ”Aaaak!!” dia berteriak memanggil ukhti-ukhti di kanan kirinya ”Ndari pake krudung!”. Aku yang pake ko dia yang jingkrak-jingkrak?? Lagi, dalam hati kubilang ”Biasa aja deEh!”. Hehehe.

Senyuman yang selalu menggandengku, yang menyampaikan adanya harapan tentang kisah kasih yang tulus. Ketika kau menghulurkan tanganmu dan membawaku ke daerah yang baru,,Dan hidupku kini,,kini,,,,
Hati ini terusik! Terasa angkuhnya,,astagfirullahaladzim!! raga ini lebih dari sehat, namun imanku,,,kemanakah indahnya saat-saat hijrah dulu?

What an inspiring women! Thanks to akhwat-akhwat SMA TIGA.
Eh, “Ahabbakallahuladzi ahbabtanilahu..” tuh artinya apa sih? Hehehe,,

Akhi wa Ukhti,,ingin rasanya diri ini bebas, mengikrarkan diri sebagai pembelajar sejati, namun opini sudah terjalarkan,,
Bangun, Jatuh kemudian berusaha bangun kembali..apalah yang memotivasi jika bukan Allah saja? lantas apa? Apakah dalam diriku masih ada`sepotong kebaikan? Kuharap.
Samar..semuanya samar! Tolong! Any one, genggam tangaku!
Atau tibakah saatnya bagiku apatis? Aku rasa aku harus peduli.
Sakit Ya Allah, rasanya sakit. Aku tidak ingin dijudge saja.
Wahai Qiyadah!aku tak ingin direndahkan saja. Bukan begitu yang tertulis di tiap teori.
Tak bisakah aku menjadi diriku saja? diriku yang disukai Allah!
Ingin aku berteriak! BUKAN SALAHKU!!
BUKAN MAUKU!!

Ini alam bawah sadar yang terbentuk sejak lama. Berjuang untuk diterima, namun mengapa?
Tak dapatkah kau melepaskan pandangan-padangan itu?
Itu,,
Menggerogoti fondasi-fondasi keberhargaan diriku. Tidakkah kau ingin aku hidup juga? Bukankah kita harus tidak meridoi sebuah kedzoliman?
Ataukah ini picikku saja?
Bahwa sesungguhnya,,aku hanya berpotensi menjadi lebih baik lagi,,
Dan ini yang kupercayai.


OnCe u RepLacE uR NEGATIVE thoUGHts WiTH POSITIVE onE. U’LL start HaVinG POSITIVE ReSULts. =)