Kamis, 18 Oktober 2007

Bangga jadi Cewe Indonesia

Assalamu’alaykum.
Menatap langit-langit figura, inikah yang disebut blog? Sok ateuh mangga aja mau mengkritisi mah,,
------------------------------------------------------------------------------------------------
Wawasan kebangsaan.
Di sebuah lingkar wacana,,

”Kenapa sih, kita harus cinta Indonesia?
Pernah ada yang bertanya-tanya, nggak? Kenapa sih, kita lahir di Indonesia? Kenapa kita nggak lahir di Amrik aja atau di Eropa? kenapa mesti di negara yang miskin, banyak hutang, penuh korupsi, pendidikan nomor sekian, krisis moneter, buta huruf, busung lapar?

-Kenapa Aku terlahir sebagai bangsa Indonesia?-

Karena mungkin kitalah orang-orang yang beruntung yang dipilih Tuhan untuk memperbaiki bangsa ini.

Ya. Sudah saatnya, kawan, kita berpikir optimis mengenai bangsa ini. Nggak semua orang loh,,punya kesempatan untuk memajukkan bangsa ini. Dan salah satu the lucky person-nya adalah kita,,
Ayo!! Tunggu apa lagi??

Di kesempatan lain,,
”Silakan keluarkan kertas selembar dan tuliskan, apa minat kalian dan kontribusi apa yang kalian kasih ke negara ini dari bidang yang kalian minati dalam sebuah paragraf” ucap akang mentor.

”Ya, Sundari, bacakan paragrafmu” pintanya.
”Ga ada, Kang, saya nggak bikin paragraf. Minat saya bahasa dan it just becoz i like it. Nggak ada hubungannya dengan kontribusi” jawabku tak acuh.
“Nah, jadi orang JANGAN KAYAK Sundari!!” ucap si Akang. Sungguh teganya dirimu, Kang! =P

Saat itu, adalah pertama kalinya saya sadar. Seringkali, saya membaca ”Khairunnas Anfauhumlinnas” dan i didnt get the meaning. Berat kayaknya, namun saat lingkar wacana tersebut, saya baru paham. OH! OH! OH! Otakku mulai menangkap maknanya,,

It say,,”Whats ur interest? Please do anything good for urself and others by ur potency!”
Melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan segala sesuatu di luar diri kita dengan potensi yang kita miliki. I get it now!!!!

Tiba-tiba saya terbangun dari angan-angan panjang selama ini,,teteh mentorku juga pernah sms “Merenunglah! Ketahui potensimu and u’ll know betapa banyak yang dapat kita buat untuk Islam dengan potensi tersebut.

Apakah potensi itu? Saya juga belum pasti siih. Kalo ditanya interest, ya so pastilah,,photography,,singing,,designing,,bahasa,,sejarah,,nulis,,ngomong pake english,,reading,,bikin puisi,,gambar,,i have so many!!

“I know that u have so many talent. But it doesn’t mean u have to show off! Its like u always wanna be on the spot”. Ungkap seseorang padaku.

Teman-teman,,maafkan aku ya. Diri yang lemah ini belum memiliki manajemen diri yang baik. Semoga ke depannya saya lebih baik. Amin. Dimaafin ga nih?

Setelah terbangun, apa yang saya lakukan? I try to work it out. Ga bisa semuanya ditekuni siih, jadinya akan kurang maksimal. Paling nulis,,seperti ini, asik ya? Ada media, saya memadukan semuanya, ketika menulis, ada selipan puisi, juga sejarah dan pengemasan bahasanya pun berbeda-beda. Memadukan antara photography dan design.. trus Nasyid.. Ya, betapa banyak yang bisa aku kembangkan untuk kebaikan diri dan ummat ke depannya,,Insya Allah. Amin.

Ngomong-ngomong tentang ummat. Suatu hari, saya chating dengan seorang akhi, ia berkata “Untuk Tuhan, Bangsa dan Ummat”.
Ummat? siapakah yang selama ini disebut ummat? Saya jadi berpikir, bukankah kita terlahir di negara ini, maka menurut saya ummat tuh ya bangsa ini, bangsa Indonesia. Bukan siapa dimana, namun lingkup kita hidup, Indonesia. Tentu saja kata ummat ini global, muslim di seantero jagad, bangsa ini salah satunya. Indonesia yang kucinta.
Dan stimulan itu pula yang membuat saya merenung, lagi, as for me, mahasiswa adalah sebenar-benar khalifah. Makna mahasiswa yang deeper iyaitu! Pengemban amanah! Energi, idealisme! Ya, mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa. Bangsa ini!
Wallahu’alam bishowab.

Tergelitik dengan kata-kata Salim A. Fillah dalam bukunya Agar Bidadari Cemburu Padamu, beliau menulis ”,,Meski pakai jilbab bercorak batik,,tetap syar’i, kan?”.

Mungkin di tanah Sunda ini, jarang ya yang pakai,,jilbab bercorak batik. Batik jawa pula. Namun ketika saya pulang ke kampung ibu, hehe coz my hometown is Bandung still, banyak kerudung yang dikenakan wanita-wanitanya, bercorak batik. Dan tentunya pakaian lebarannya pun bernuansa tradisional, samping atau lebih biasa disebut jarik.

Apakah saya pencilan? Saya hanya berusaha menghargai dan mencintai bangsa ini. Entah jatuh cinta, moga bukan lagi perasaan sesaat, namun saya menyukai pakaian tradisional, yang menutup aurat tentunya. Jarik,,ya saya tertarik. Batik,,yang konon hak jualnya sudah diambil malaysia, saya suka mengenakan. Saya membaca di sebuah majalah, bahwa dalam sebuah pameran batik, yang diikuti oleh Indonesia, Malaysia dan Singapura, Indonesia masih memiliki khas tersendiri dan masih dimintai. Jadi kita tidak benar-benar mati dalam karya dan cipta.
Ya sederhana, namun saya pikir tidak salah ketika bangga dengan orisinalitas bangsa yang syar’i, seperti dituturkan Salim. Bangga jadi cewe Indonesia? Why not? Ya tentunya bertanggung jawab dan berkontribusi.

Waktu mudik, saya sempatkan ke pasar, ya sengaja pengin mbeli jarik jawa. Saya berkeliling, dan memilih-milih, ada satu yang pas dengan keinginan hati. Tau harganya? Jarik sebagus itu (menurut ibu dan saya,ratingnya bagus, namun kata papih itu bagus sekali) it cost Rp.30.000,00. Subhanallah! ”Harusnya beli tiga!” kata papih. Ya,,kan juga nggak ingin jadi konsumtif,,

”Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu sangat ingkar kepada Rabbnya ” (Al Israa’ 27)


Bangsa kita makin terpuruk,,
kepada siapa lagi kita gantungkan harapan bangsa,
jika bukan pada diri kita sendiri


Ya. Ya dan Ya.

Marilah, wahai sahabat! Marilah optimis. Kita sudah dipilih dan Allah tidak pernah salah memberi amanah! 2020, begitu yang saya dapat di ESQ, 2020 akan dicapai Indonesia Emas. Mari kita tumbuhkan jiwa-jiwa pembaharu, semangat memperbaiki, bahu-membahu. Serukan optimisme, karena keyakinan mampu memindahkan sebuah gunung. Ketika Tuhan bersama kita, apa yang tidak bisa? Ayo kawan! Kita, Ya! Kita yang berkesempatan membangun hari esok yang lebih baik di bumi pertiwi ini. Insya Allah! Amin Ya Roobal ’Alamiin.
Dimana pun kau melihat kegelapan, di sanalah cahaya bersinar lebih terang lagi.




Dimana pun kau melihat kegelapan, di sanalah cahaya bersinar lebih terang lagi.

Tidak ada komentar: